Kamis, 27 Oktober 2022

Desa Madu


                                                                                        
Budidaya lebah madu selain memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat juga mendatangkan manfaat ekologis karena kegiatan itu menuntut pemeliharaan dan pengayaan populasi pohon dan tumbuhan berbunga guna menjaga ketersediaan pakan lebah.  Pengembangan usaha lebah madu bisa mendatangkan manfaat ekonomis sekaligus ekologis jika dilakukan dengan teknik budidaya yang berkelanjutan.

Indonesia memiliki kekayaan alam dan potensi besar untuk pengembangan usaha perlebahan. Dengan luas daratan Indonesia sekitar 200 juta hektar, 40% di antaranya berpotensi menghasilkan pakan lebah (bee forage). Dari total areal tersebut dapat menghasilkan sekitar 80.000-200.000 ton dalam setahun.

Potensi besar budidaya ternak lebah juga ditunjukkan oleh data dari Asosiasi Perlebahan Indonesia (API) yang akngka konsumsi madu Indonesia berkisar 7.000 - 15.000 ton per tahun. Padahal, produksi madu lokal Indonesia saat ini baru mencapai 4.000 - 5.000 ton per tahun, yang berarti Indonesia kekurangan produksi madu lokal sebanyak 3.500-11.000 ton/tahun.

Prospek bisnis ternak lebah tidak hanya madu saja, namun juga produk ikutan lain bee pollenroyal jelly, propolis, sengat lebah, lilin lebah, ratu lebah, koloni lebah, dan peralatan budidaya lebah.

Saat ini sudah banyak masyarakat telah mengenal dan mengembangkan lebah madu Trigona sp atau di Jawa Barat dikenal dengan nama teuweul. Trigona dikenal dengan lebah madu yang tidak memiliki sengat. Lebah Trigona, berwarna hitam, berukuran kecil sekitar 4 milimeter dan tidak menyengat. Biasanya bersarang pada lubang pepohonan, membentuk sarang berbentuk bulat-bulat kecil menyerupai gentong berdiameter 1 cm. 

Petani yang memilih membudidayakan lebah ini, setidaknya akan mendapatkan 7 keunggulan.

● Lebah ini tidak menyengat (stingless)

● Sumber pakannya cenderung bervariasi

● Tidak memerlukan pemeliharaan yang intensif

● Budidaya bisa dilakukan dengan cara menetap

● Cenderung tahan dari gangguan hama dan penyakit

● Alat-alat yang digunakan sederhana

● Proses adaptasi lebah dengan lingkungan lebih mudah

Guna memenuhi kebutuhan pakan lebah, jenis tumbuhan berbunga penghasil nektar dan serbuk sari seperti Antigonon leptopus atau  bunga air mata pengantin dan Peregrina atau bunga batavia di tanam di area itu. Demikian pula pepohonan sumber resin seperti pohon manga dan manggis.

Irma Fatmayanti, Founder dari Nyaah ka Alam yang telah terpilih menjadi salah satu peserta dari 23 perempuan pejuang lingkungan mengikuti 2021 Women’s Earth Alliance Grassroot Accelerator. Program Accelerator yang dirancang untuk membantu para pemimpin wanita di Indonesia untuk mentransformasi krisis lingkungan menjadi solusi-solusi yang berkelanjutan. http://womensearthalliance/irma-fatmayanti/ melaksanakan program “Desa Madu” yang berlokasi di Desa Gunung Tanjung Kecamatan Gunung Tanjung Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

Dalam program ini Nyaah ka Alam dengan dukungan WEA memfasilitasi kegiatan penguatan kapasitas anggota Kelompok Tani Hutan Wana Bakukung dalam budidaya lebah madu teuweul. Penguatan pada pengetahuan, keterampilan, pemberian stup lebah sebagai stimulan dan pemberian benih tumbuhan berbunga untuk pemenuhan pakan lebah.  

Melalui Program Desa Madu Ramah Alam, Nyaah ka Alam memiliki misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Gunung Tanjung melalui praktik kewirausahaan yang lestari, memanfaatkan potensi desa dan menjaga alam sekitar. Kami berkomitmen untuk mencapai Susitanable Development Goals no. 13 penanganan perubahan iklim, no 15 menjaga ekosistem darat dan no. 17 kemitraan untuk mencapai tujuan.

Kegiatan penguatan pengetahuan dan keterampilan di laksanakan di Kelompok Tani Hutan Wanabakti Sadulur yang berlokasi di Kp. Pramuka Pasirjeungjing Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya dengan narasumber  Sigit Santoso anggota KTH dan petani budidaya madu yang telah sukses. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2022 dengan jumlah peserta dari KTH Wana Bakukung sebanyak 16 0rang. Dengan melaksanakan pelatihan dan praktek langsung dilapangan diharapkan anggota dapat lebih mendapat gambaran nyata mengenai budidaya lebah madu.


Serah terima stup dan benih tumbuhan berbunga sebagai stimulus anggota untuk melaksanakan kegiatan budidaya lebah madu telah dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2022  sebanyak 50 stup.

 






Selasa, 25 Oktober 2022

Giat Hari Peduli Sampah Nasional 2021

 Tepat pada hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada tanggal 21 Febuari 2021, Nyaah ka Alam bersama jajaran Pemerintah Desa Gunung Tanjung, Karang Taruna Tanjung Muda, MPKA Rimbawan Fakultas Kehutanan Universitas Winaya Mukti, HISMAPALA Pecinta Alam SMAN Manonajaya, PADATALA Pecinta Alam SMK AL Hasanah, RMB Nanjung yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Lingkungan mengadakan kegiatan bersih Sungai Cikembang, pasar desa Gunung Tanjung dan lingkungan desa lainnya.

Dengan tema “Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi”. Kegiatan diharapkan dapat memperkuat partisipasi publik dalam upaya menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi melalui gerakan memilah sampah.  







Tentang Kami

Liputan kegiatan @nyaahkaalam1578 oleh @seatodaybusiness